oleh

Guru dan Siswa Dibekali Pengembangan Kewargaan Digital

Perkembangan digital terbukti telah banyak mengubah kebiasaan masyarakat dalam sektor pendidikan, ekonomi, maupun interaksi sosial masyarakat sehari-hari.

Menurut hasil laporan dari Hootsuite, terdapat 175 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2020, di mana pengguna bertambah sebanyak 17 persen ketimbang 2019.

Dalam beradaptasi di kondisi saat inipun, proses belajar mengajar telah beralih ke dunia digital. Hanya saja, hasil studi yang dilakukan Nielsen kepada pengguna smartphone di Indonesia menunjukkan, terdapat 75 persen responden yang kurang dalam berpikir kritis guna mendeteksi berita palsu.

Selain itu, hasil studi Microsoft di tahun 2021 juga menunjukkan bahwa 5 dari 10 pengguna internet di Indonesia terlibat dalam aksi perundungan siber di mana milenial dan generasi Z merupakan pihak yang paling terdampak dari tindakan ini.

Karena itulah, pengembangan keterampilan seputar literasi digital dan kewargaan digital menjadi sangat penting untuk menciptakan budaya positif dan aman berinternet.

Baca Juga  Kemenag Depok Siap Beri Layanan Masyarakat Berbasis Digital

Bekali Keterampilan Untuk Jadi Warga Digital

Peduli akan pentingnya literasi digital dan kewargaan digital, YCAB Foundation dan Facebook Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberi keterampilan kewargaan digital kepada lebih dari 700 guru dan 16.000 murid di Indonesia melalui program Asah Digital.

Asah Digital merupakan program yang diciptakan dengan tujuan mengasah keterampilan kewargaan digital dengan harapan setiap orang dapat menciptakan budaya positif dan aman berinternet.

Program ini bertujuan mengembangkan literasi digital menjadi kewargaan digital dengan menyasar kalangan guru dan murid yang tersebar di Indonesia agar memiliki budaya positif dan bijak berinternet.

Pelaksanaan program Asah Digital yang dimulai sejak Juli 2020 berlangsung secara daring. Para peserta yang terdiri dari lebih dari 700 guru dan 16.000 siswa/I di 8 provinsi di Indonesia mempelajari mengenai kewargaan digital.

Baca Juga  Yumi Masuk Top 5 dan Harus Tereliminasi, Semua Peserta Sedih

Kewargaan digital sendiri merupakan cara seseorang berperilaku dalam melaksanakan hak dan kewajibannya dalam ruang digital.

Keterampilan ini mencakup cara mencerna dan membagikan informasi yang dapat diakses dan cara berinteraksi dengan orang lain di dunia digital.

Founder dan CEO YCAB Foundation, Veronica Colondam mengatakan memasuki era serba digital, literasi digital bisa membuka banyak peluang baru untuk para siswa dalam mengembangkan ide-ide baru, inovasi, dan kreativitas.

“Fokus pada literasi digital perlu diteruskan dan diterapkan kepada para guru dan kemudian para siswa, generasi penerus bangsa. Melalui program Asah Digital, para siswa dan juga guru bisa membuka wawasan mereka untuk mengaplikasikan literasi digital dengan maksimal,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca Juga  Silaturahmi H.M. Natsir Zubaidi Dengan PB PII dan Praktisi Media

Siswa dan guru, lanjut dia, bisa mendapat pengetahuan mengenai bagaimana berinteraksi secara aman di dunia digital, menyebarkan berita baik secara bijaksana, dan memaksimalkan potensi melalui literasi digital untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.

Sementara itu, Kepala Kebijakan untuk Facebook di Indonesia, Ruben Hattari mengatakan di negara dengan tingkat pengguna internet yang besar seperti Indonesia, menghadirkan program literasi digital kepada guru dan siswa sangatlah penting untuk menciptakan interaksi masyarakat yang positif, aman dan terinformasi di internet.

“Program Asah Digital yang kami jalankan bersama dengan YCAB menjadi sarana bagi para guru dan siswa untuk mendapatkan ilmu bagaimana menjadi warga digital yang baik serta membagikan pengalaman mereka kepada lebih banyak orang di sekitarnya,” kata Ruben. (*/cr2)

News Feed