BENGKULU – Lonjakan kasus Covid-19 awal Juli ini menjadi perhatian bersama. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu yang juga Plt Direktur RSMY Bengkulu, Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si menyampaikan lonjakan kasus juga diikuti pertambahan pasien yang harus dirawat. Untuk itu pihaknya memastikan stok oksigen untuk pasien mencukupi.
Kebutuhan oksigen dalam satu hari di seluruh rumah sakit se Provinsi Bengkulu, diestamasi mencapai 5 juta liter. Tertinggi RSMY, per harinya membutuhkan 4.322.920 liter oksigen. Dengan rincian 486. 800 liter untuk pasien non-Covid-19. Sisanya, 64.800 liter oksigen untuk pasien Covid-19. “Pasokan untuk oksigen lyquid (oksigen cair) , red) pada minggu lalu memang ada hambatan. Namun kini mulai stabil,’’ ungkap Herwan, kemarin.
Begitupun stok oksigen yang ada di rumah sakit rujukan Covid-19 se-Provinsi Bengkulu, dipastikan Herawan aman. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasien yang sedang dirawat di rumah sakit. Apalagi masing-masing rumah sakit mempunyai oksigen central.
Oksigen central merupakan salah satu komponen yang terdapat di dalam sistem instalasi gas medis yang menjadi titik utama atau pusat dari sistem distribusi gas medis yang ada di rumah sakit. “Misalnya RSUD Argamakmur ada 62,000 liter oksigen, RSUD Hasanuddin Damra 170,000 liter, RSHD Kota Bengkulu 340.000 liter oksigen,’’ paparnya.
Sedangkan untuk di RSUD Curup 75.000 liter oksigen, RSUD Kepahiang 34,000 liter, RSUD Lebong 30,000 liter, RSUD Tais 30,000 liter, RSUD Kaur 40,000 liter, RSUD Mukomuko 18,000 liter oksigen dan RSUD Bengkulu Tengah 40,000 liter oksigen.
Dua rumah sakit lainnya, Bhayangkara 15,000 liter oksigen dan Rumkit Tk IV (DKT) Bengkulu 30.000 liter oksigen.”Selain oksigen, kita juga pastikan obat-obatan untuk pasien Covid-19 aman,” jelasnya.
Jika kondisi rumah sakit penuh dengan pasien yang membutuhkan oksigen untuk perawatan, maka rumah sakit membeli oksigen dari pihak ketiga untuk penanganan medis. (*/cr1)
Sumber: rakyatbengkulu.com