Dinas Sosial Aceh memberikan bantuan permakanan kepada 129 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan 10 Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU) di Aceh. Bantuan ini diberikan dalam bentuk hibah uang permakanan senilai Rp5.000 per anak/lansia selama 240 hari.
Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr. Muslem Yacob, Senin, (14/04) menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan komitmen pemerintah untuk mendukung kesejahteraan anak-anak dan lansia di Aceh. “Kami berkomitmen untuk terus memberikan bantuan permakanan kepada LKSA dan LKSLU di Aceh, sehingga mereka dapat hidup dengan layak dan mendapatkan perawatan yang memadai,” kata Dr. Muslem dalam sambutannya pada acara Penandatanganan Hibah Uang Permakanan Anak dan Lanjut Usia Tahun 2025 di Aula Dinas Sosial Aceh.
Baca Juga Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster berkesempatan mendampingi beberapa kegiatan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin serangkaian kunjungan kerja hari keduanya di pulau dewata, bertempat di Istana Tampak Siring, Gianyar, pada Sabtu (10/6/2023). Hadir pula dalam kesempatan tersebut Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE) serta Ketua WHDI Kabupaten Gianyar Ny. Diana Dewi Agung Mayun. Adapun beberapa kegiatan di hari kedua itu yaitu kegiatan senam “Gemu Fa Mi Re” yang diikuti sangat antusias oleh para peserta yang kompak menggunakan seragam berwarna putih. Acara kemudian dilanjutkan dengan membuat kompos bersama ibu-ibu se-Indonesia dan penanaman pohon durian. Selanjutnya acara ketiga yaitu Edukasi Gizi melalui Penyuluhan dan Demonstrasi Masak. Atas berbagai kegiatan tersebut, Ny. Putri Koster haturkan terima kasih atas kepedulian Ibu Iriana Joko Widodo terhadap lingkungan dan perkembangan gizi anak-anak untuk menghindarkan stunting. Menurutnya dengan kepedulian Ibu Negara bisa menggugah masyarakat terutama para Ibu untuk lebih memperhatikan lingkungan dan anak-anak Indonesia. “Melalui pelajaran pembuatan kompos, kita bisa tahu cara menjaga lingkungan dengan memilah sampah dari rumah tangga, apalagi Bali sudah mempunyai Pergub Bali Nomor 47 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber,” tuturnya dalam kesempatan wawancara. Selain itu, wanita yang akrab disapa Bunda Putri itu pun mengajak kader-kader yang khusus diundang ke Istana Tampak Siring ini untuk ikut mensosialisasikan apa yang sudah disampaikan oleh Ibu Negara. Menurutnya ini merupakan pengalaman serta pelajaran berharga sehingga perlu dibagikan ke lingkungan sekitar. Di lain sisi, pendamping orang nomor satu di Bali itu pun menyinggung tentang edukasi dan pemberian makanan bergizi bagi anak-anak khususnya balita. Seperti yang telah ia gaungkan selama ini dalam aksi sosial dan sosialisasi pada program TP PKK Provinsi Bali, pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, salah satunya yaitu dengan pemberian makanan sehat dan bergizi pada anak-anak. Dan ia pun menyampaikan apresiasi karena Ibu Negara juga sangat konsen akan hal tersebut. Di akhir wawancaranya, Ny. Putri Koster berharap agar para kader TP PKK yang khusus diundang pada kesempatan berharga itu untuk terus mengimplementasikannya. “Jangan berhenti sampai di sini saja, mari terus bergerak menjaga lingkungan dan memperhatikan gizi anak-anak kita, untuk mencetak generasi emas berikutnya,” tandasnya. Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang terus menyemangati ibu-ibu dari seluruh Indonesia agar mengabdi untuk lingkungan dan kesehatan anak. Sehingga kegiatan seperti ini tidak hanya berakhir sampai di sini saja, namun terus berlanjut dalam kegiatan sehari-hari.
Dihadapan para pimpinan lembaga, Dr. Muslem menjelaskan bahwa bantuan ini telah diberikan secara rutin setiap tahunnya, namun terkadang ada kesalahpahaman di masyarakat terkait dengan pengelolaan dana. “Perlu kami sampaikan bahwa bantuan hibah permakanan ini diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kami berkomitmen untuk terus melanjutkan bantuan ini,” katanya.
Bantuan permakanan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan lansia di Aceh, serta mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dr. Muslem berharap bahwa dengan kerjasama yang baik, bantuan permakanan ini dapat diberikan dengan tepat waktu dan efektif.
Dalam kesempatan itu, Kadinsos Aceh turut meminta kerjasama dari semua pihak panti LKSA dan LKSLU untuk menyebarkan informasi yang benar tentang bantuan permakanan dan besyukur atas bantuan yang diberikan. “Sebab sepengetahuan kami, hanya Provinsi Aceh yang menganggarkan bantuan permakanan ini dengan indeks Rp5.000, sementara daerah lain seperti Yogyakarta sebesar Rp3.000/orang,” katanya.
Selain itu, Dr. Muslem juga menjelaskan bahwa keterlambatan pencairan dana hibah pada tahun ini disebabkan oleh beberapa kendala diantaranya penysuasaia terhadap efisiensi anggaran, Namun, ia berharap bahwa pencairan dana hibah dapat dilakukan pada hari Jumat ini, sehingga bantuan dapat segera diberikan kepada anak-anak dan lansia di panti.
“Kami komit bantuan hibah permakanan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi anak-anak dan lansia di Aceh. Kami juga berharap bahwa masyarakat dapat memahami pentingnya bantuan ini sebagai upaya Pemerintah Aceh dalam memberikan perlindungan bagi anak-anak dan lansia di panti.
Proses pendandatanganan hibah uang tersebut berlangsung selama 2 (dua) hari di aula dinas, turut hadir mendampingi Kadis, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Isnandar, A.KS, M.Si dan Sub Koordinator Anak dan Lansia, Rita Mayasari, S.Sos, MPSSP.