UNGARAN – Masjid tidak hanya merupakan tempat ibadah umat Islam, namun juga memiliki peran strategis sebagai pusat berbagai kegiatan dan sarana menyatukan umat. Bahkan, keberadaan masjid di lingkungan kampus dapat untuk pengembangan karakter mahasiswa.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen di sela peresmian Masjid Al-Rafaah, Kampus Universitas Ngudi Waluyo, Kabupaten Semarang, Selasa (11/1/2022). Menurutnya, keberadaan masjid di lingkungan kampus sebagai sarana pembelajaran ilmu agama dan meningkatkan keimanan, di antaranya dengan sifat rahmah seperti yang diajarkan Rasulullah.
“Harapannya, kalau sudah diajarkan seperti itu (rahmah), maka tidak ada pemisahan umat. Seperti dalam surat At-Taubah, bahwa pendirian masjid itu bukan untuk pemisahan tetapi untuk menyatukan umat. Kita harus lebih menguatkan negara, mengajarkan kebaikan dan kasih sayang seperti yang diajarkan Rasulullah,” harap Gus Yasin, sapaan Wagub, dilansir jatengprov.go.id.
Keberadaan Masjid Al-Rafaah di Universitas Ngudi Waluyo, imbuhnya, diharapkan seperti yang dijelaskan dalam surat At Taubah, di mana pendirian masjid haruslah hanya atas dasar taqwa, bukan kepentingan lain yang dapat menimbulkan kemudaratan. Selain sebagai tempat ibadah dan sarana pemersatu umat, keberadaan masjid di lingkungan kampus juga untuk pengembangan karakter serta meningkatkan kecerdasan spiritual mahasiswa.
Menurut Gus Yasin, kecerdasan seseorang tidak hanya terkait intelektual atau IQ. Kecerdasan spiritual atau SQ juga penting dimiliki manusia.
“Bukan hanya kecerdasan intelektual, melainkan juga spiritual supaya emosinya dapat dikekang. Adanya Masjid Al-Rafaah di Kampus Ngudi Waluyo ini sangat tepat sebagai sarana menambah keilmuan keagamaan,” katanya.
Keberadaan Masjid Ar-Rafaah yang menghadap ke jalan raya dan permukiman warga, diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi terhadap kampus, tetapi juga mengajak dan melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan dalam rangka memakmurkan masjid. (*/cr1)
