SEMARANG – Puluhan ASN Pemprov Jawa Tengah mendonorkan darahnya pada rangkaian HUT ke-71 Jateng. Siti Lestari satu di antaranya. Ia mengaku gembira bisa lolos berdonor untuk kali pertama.
Ketika datang di Markas PMI Provinsi Jawa Tengah, ASN Kesbangpol itu nampak ragu. Lantaran, ini merupakan kali pertama ia mendonor. Siti was-was kalau nanti tidak memenuhi syarat sebagai pendonor.
“Pas datang ke sini ya awalnya menyangka tidak lolos. Wong usia saya sudah 57 tahun. Tapi ternyata bisa lolos Hb (hemoglobin) dan tensi saya,” ujarnya, Jumat (13/8/2021).
Siti mengaku tidak memiliki persiapan khusus sebelum berdonor. Ia hanya bermodalkan semangat.
“Tidak ada yang dirasakan selama donor, cuma agak gringgingen (kesemutan). Perasaannya senang karena ini donor pertama saya. Sebelumnya, belum pernah sama sekali. Apalagi, mendekati HUT Jateng. Semoga besok-besok bisa donor darah lagi,” ujarnya.
Lain halnya dengan Mahali. Ia mengaku sudah 61 kali mendonorkan darahnya. Warga Sambiroto itu mengaku, berdonor berfaedah untuk kesehatannya.
“Saya sudah berdonor itu sejak tahun 1998. Saya merasakan faedah berdonor untuk kesehatan, karena pergantian darahnya lebih lancar,” ujarnya.
Ketua PMI Jawa Tengah Sarwa Pramana mengapresiasi Pemprov Jateng yang menginisiasi acara tersebut. Hal itu menurutnya, sebagai ikhtiar mendukung rasa kemanusiaan jelang HUT ke-71 Jateng.
Pada acara tersebut, sebanyak 96 ASN di lingkungan Pemprov Jateng mendonorkan darah mereka. Selanjutnya, kantong darah akan didistribusikan ke lima rumah sakit yang telah memunyai perjanjian dengan PMI Jateng.
“Terima kasih kepada panitia HUT 71 Pemprov Jateng yang telah menyelenggarakan event di PMI Jateng. Ini merupakan upaya yang luar biasa. Meskipun bukan (plasma) konvalesen, tetapi ini juga upaya support kemanusiaan bagi masyarakat yang membutuhkan,” urainya.
Ditambahkan, berdasarkan data sediaan darah di seluruh Jawa Tengah, golongan darah A berjumlah 1.247 kantong, golongan darah B 1.872 kantong, golongan AB 533 kantong, dan golongan darah O 1.754 kantong.
Sedangkan, untuk plasma konvalesen, PMI Jateng mencatat adanya kenaikan cadangan. Maraknya cadangan disinyalir karena turunnya tren kejadian Covid-19. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga gencar melakukan ajakan, termasuk ajakan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, dengan Gerakan Donor Darah Konvalesen (Gedor Lakon).
“Alhamdulillah permintaan konvalesen agak menurun Untuk sampai hari ini sudah dapat dipenuhi Kota Semarang jumlahnya 4.251 (kantong), Kota Surakarta 5.479 (kantong), dan Kabupaten Banyumas 2.577 (kantong). Ini sudah ada stok di beberapa Unit Donor Darah. Beda dengan kemarin, mulai turun. Mudah-mudahan tiga UDD yang ada alat apheresisnya bisa ada stok, supaya masyarakat bisa terlayani,” paparnya.
Terkait penanganan Covid-19, menurut Sarwa, PMI Jawa Tengah akan terus bersinergi dengan pemprov.
“Kami dengan Pemprov Jateng merupakan partner. Kemarin kami telah membantu oksigen sebanyak 20 ton. Rencananya akan ada bantuan lagi berupa tabung oksigen dari PMI Pusat, dan dana dari PMI Provinsi,” pungkas Sarwa. (*/cr1)
Sumber: banten.siberindo.co