TEMANGGUNG – Tim Penelitian dari Universitas Indonesia (UI) yang dipimpin sosiolog senior sekaligus guru besar UI Prof Paulus Wirutomo akan melakukan penelitian tentang kasus stunting di Kabupaten Temanggung.
Tim ini bergerak bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan bersinergi dengan sejumlah OPD hingga pemerintah desa.
Paulus Wirutomo menuturkan, tim peneliti akan melakukan kajian stunting di Kabupaten Temanggung dengan segala persoalan di baliknya, misalnya perkawinan anak.
Ia menyebutkan, ada dua desa yang akan diteliti selama satu pekan yakni Desa Wadas, Kecamatan Kandangan dan Desa Tanurejo, Kecamatan Bansari. Hasil penelitian tersebut akan dijadikan model perencanaan secara nasional dalam penurunan stunting.
“Stunting itu penyebabnya masih membingungkan, karena faktornya banyak. Oleh karena itu, kami akan teliti, kita ambil bagaimana pemecahan masalahnya. Metode penelitian kita menggunakan Focus Grup Discussion (FGD), jadi akan diskusi kelompok bersama ibu-ibu atau bapak-bapak hasilnya menjadi dasar landasan kami. Kedua, kita akan melakukan wawancara mendalam dengan para tokoh, supaya permasalahan di FGD bisa kita dalami,” katanya pada pertemuan dengan Pemkab Temanggung di Loka Bhakti Praja, Kamis (7/4/2022).
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Femmy Eka kartika Putri mengatakan, kedatangannya untuk mengantarkan tim kajian yang dipimpin Prof Paulus, guna mencari penyebab stunting. Ia mengatakan, penelitian ini merupakan sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.
“Selain penelitian ini kita juga akan mendorong revitalisasi KUA, karena penting sebab di dalamnya ada bimbingan perkawinan. Kami berharap, tim kajian bisa bekerja dengan baik dan diterima, supaya mendapat informasi yang diharapkan, supaya Pemkab Temanggung dapat mengetahui betul akar masalah stunting termasuk pembangunan SDM nya,” katanya, dilansir jatengprov.go.id.
Bupati Temanggung HM Al Khadziq menyambut baik penelitian ini, karena kajian secara ilmiah dapat dijadikan pijakan Pemkab Temanggung untuk mengambil keputusan atas persoalan stunting di wilayahnya. Menurutnya, selama ini baru sampai tahap hipotesa saja apa penyebab masalah stunting.
Beberapa hipotesa penyebab masalah stunting di Temanggung di antaranya adalah perkawinan dini, tingkat kepedulian masyarakat yang masih rendah, asupan gizi yang kurang karena pandemi Covid-19, dan tingkat ekonomi atau kemiskinan di masyarakat.
“Selama ini, kita hanya berandai-andai saja dengan hipotesa-hipotesa. Maka melalui penelitian akan ditemukan jawaban pasti penyebab tingginya stunting itu apa,” ujarnya.
Ia berharap, begitu ditemukan jawaban pasti secara ilmiah, maka akan diambil menjadi dasar pengambilan kebijakan bagi Pemkab Temanggung dalam penanganan stunting. Melalui penelitian ini, Temanggung juga akan menjadi wilayah percontohan penanganan stunting bagi daerah lain di seluruh Indonesia.
“Begitu ditemukan jawaban pasti secara ilmiah, akan kita ambil menjadi dasar pengambilan kebijakan pemerintah dalam penanganan stunting. Insyaallah dilakukan mulai tahun ini sampai tahun-tahun berikutnya,” tandasnya.(*/cr1)