UNGARAN – Sebanyak 25 orang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang nyaris gulung tikar karena pandemi Covid-19, mendapat bantuan modal dari Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Semarang.
Ketua Baznas Kabupaten Semarang Munashir menyampaikan, mereka termasuk para mustahik atau kelompok berhak menerima zakat, yang menjadi salah satu prioritas program kerja Baznas.
“Ada tiga program kerja prioritas, yakni jaga kiai, jaga UMKM, dan jaga anak yatim karena pandemi Covid-19. Sebagian dana zakat, infak, dan sedekah akan disalurkan untuk membantu mereka,” katanya pada penyerahan bantuan kepada Mustahik UMKM di aula Kantor Baznas setempat, Selasa (5/10/2021) siang.
Disampaikan, besaran bantuan modal usaha yang diberikan berkisar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per UMKM. Penentuan besaran bantuan, berdasarkan kajian kelayakan usaha, dengan total bantuan UMKM yang diberikan, sebesar Rp39,5 juta.
Ditambahkan, untuk selanjutnya, direncanakan pemberdayaan pelaku usaha buah segar di Jambu dan tanaman hias di Sidomukti Bandungan. Mereka akan mendapat bantuan modal dan lapak dagangan.
Terkait program jaga kiai dan jaga anak yatim Covid-19, Munashir menegaskan, bantuan akan diberikan segera setelah ada usulan dan diverifikasi.
“Jadi, jika ada kiai atau tokoh agama Islam yang kesulitan pembiayaan pengobatan atau lainnya akan dibantu. Selain itu, para anak yatim yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 juga akan ditanggung biaya sekolah sampai lulus SMP,” tandasnya lagi.
Wakil Bupati Semarang Basari mengapresiasi langkah cepat Baznas, dalam membantu Pemkab Semarang memulihkan kondisi sosial ekonomi warga yang terdampak pandemi Covid-19.
Terkait vaksinasi, Basari berharap Baznas dapat membantu percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Semarang.
“Jika cakupan vaksinasi telah mencapai 70 persen dari sasaran, kita akan masuk level 1 PPKM. Kondisi itu akan melonggarkan berbagai kegiatan sosial ekonomi warga,” ujar wabup saat menyerahkan bantuan secara simbolis.
Salah seorang penerima bantuan UMKM, Nurmala (29) berterima kasih atas dukungan Baznas menyelamatkan usahanya. Penjual belut goreng di Susukan itu mengaku omzetnya turun separuh lebih, karena tidak ada pembeli.
“Bantuan ini untuk tambah modal usaha agar berkembang lagi,” akunya. (*/cr1)
Sumber: jatengprov.go.id