oleh

Disnak Aceh Pamerkan VIB-H, Alat IB dengan Teknologi AI, di Penas-KTNA Padang

-News-5 views

Sin.co.id-Dinas Peternakan (Disnak) Aceh terus mengembangkan Teknologi Tepat Guna (TTG) Bidang Peternakan. Salah satu inovasi yang digagas dan dipamerkan pada gelaran Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan (Penas-KTNA) XVI Padang tahun 2023 adalah Visual Inseminasi Buatan Hendra (VIB-Hendra). Penyematan kata Hendra pada alat ini, berdasar pada sang inventor, yaitu Dr Hendra Saputra, Sabtu (10/6/2023).

Nurwahidi, salah seorang staf Disnak yang berada di stand Aceh menjelaskan, kebaruan ide dan gagasan dari alat VIB-Hendra ini, dilekatkan pada tingkat akurasi dan pemanfaaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), yang disesuaikan dengan peruntukan alat bantu Inseminasi Buatan (IB) pada Sapi dan Kerbau.

“Perekayasaan alat ini mempertimbangkan fungsional dan akurasi dari keberhasilan teknologi IB. Pemanfaatan AI pada VIB-Hendra akan memberikan nilai tambah dari alat visual IB. Penggunaan alat ini diharapkan mampu meningkatkan akurasi dan keberhasilan IB, sehingga berdampak positif, bagi upaya peningkatan dan penambahan populasi ternak,” Wahid.

Baca Juga  PDIP Nilai Hubungan Presiden Jokowi dan KSAD Makin Mesra

Wahid menambahkan, orisinilitas VIB-H dapat dilihat dari belum adanya perekayasaan alat atau mesin sejenis. Alat ini, didesain menggunakan sistem visual, yang dilengkapi kamera endoskopi dengan IP 67 beresolusi 700 Mega Pixel, diameter 6 mm dengan pencahayaan menggunakan 6 lampu LED.

“Kamera endoskopi ini dihubungkan pada gawai untuk menampilkan video dan gambar. Dalam menghasilkan ketepatan siklus berahi, alat VIB-H dilengkapi aplikasi yang bersifat kecerdasan buatan, sehingga mampu, memberikan tingkat akurasi teknis seperti waktu berahi, disposisi semen beku, leleran Mukosa, perubahan warna dan pembukaan mulut servik yang tinggi,” kata Wahyu.

Wahid menambahkan, perekayasaan mesin multifungsi ini menggunakan bahan dari akrilik berbagai ukuran. Sebagai penggerak, VIB-H menggunakan mesin penggerak berbahan bakar solar dengan kekuatan 8 HP. “VIB-H membutuhkan dana sebesar Rp24 juta, yang terdiri dari pembelian bahan dan alat seperti kamera, akrilik selongsong, Smartphone, aplikasi Artificial Intelligence dan juga alat peralatan lainnya. Cara kerja alat ini adalah menampilkan gambar dan video visual dari kamera yang disematkan, sehingga dapa dipantau langsung dari gawai yang telah menginstal aplikasi AI,” imbuh Wahid.

Baca Juga  Kemenag Depok Siap Beri Layanan Masyarakat Berbasis Digital

Wahid menjelaskan, keunggulan alat VIB-H adalah pada kemampuan akurasi teknis terhadap keberhasilan pendisposisian dari semen beku, bila dibandingkan dengan alat IB konvensional. Dalam kondisi ini, pemakaian VIB-H dapat meminimalisir kesalahan teknis dari petugas inseminator, sehingga akan meningkatkan keberhasilan dari pelaksanaan IB, yang ditandai dengan nilai Service per Conception dibawah angka 1,6 (S/C < 1,6).

“Perekayasaaan Visual Inseminasi Buatan ini menyasar pada penggunaan di tenaga inseminator, dimana pemanfaatan alat teknologi tepat guna ini dapat memberikan penambah nilai, baik dilihat dari sisi efisiensi dan efektivitas serta keberhasilan dari inseminasi buatan,” pungkas Wahid.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran menjelaskan, Alat Visual Inseminasi Buatan bersama sejumlah inovasi teknologi yang dikembangkan UPTD Inseminasi Buatan dan Inkubator, telah memberikan dampak positif pada pengembangan teknologi di bidang pertanian khususnya peternakan.

Baca Juga  Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster berkesempatan mendampingi beberapa kegiatan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin serangkaian kunjungan kerja hari keduanya di pulau dewata, bertempat di Istana Tampak Siring, Gianyar, pada Sabtu (10/6/2023). Hadir pula dalam kesempatan tersebut Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE) serta Ketua WHDI Kabupaten Gianyar Ny. Diana Dewi Agung Mayun. Adapun beberapa kegiatan di hari kedua itu yaitu kegiatan senam “Gemu Fa Mi Re” yang diikuti sangat antusias oleh para peserta yang kompak menggunakan seragam berwarna putih. Acara kemudian dilanjutkan dengan membuat kompos bersama ibu-ibu se-Indonesia dan penanaman pohon durian. Selanjutnya acara ketiga yaitu Edukasi Gizi melalui Penyuluhan dan Demonstrasi Masak. Atas berbagai kegiatan tersebut, Ny. Putri Koster haturkan terima kasih atas kepedulian Ibu Iriana Joko Widodo terhadap lingkungan dan perkembangan gizi anak-anak untuk menghindarkan stunting. Menurutnya dengan kepedulian Ibu Negara bisa menggugah masyarakat terutama para Ibu untuk lebih memperhatikan lingkungan dan anak-anak Indonesia. “Melalui pelajaran pembuatan kompos, kita bisa tahu cara menjaga lingkungan dengan memilah sampah dari rumah tangga, apalagi Bali sudah mempunyai Pergub Bali Nomor 47 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber,” tuturnya dalam kesempatan wawancara. Selain itu, wanita yang akrab disapa Bunda Putri itu pun mengajak kader-kader yang khusus diundang ke Istana Tampak Siring ini untuk ikut mensosialisasikan apa yang sudah disampaikan oleh Ibu Negara. Menurutnya ini merupakan pengalaman serta pelajaran berharga sehingga perlu dibagikan ke lingkungan sekitar. Di lain sisi, pendamping orang nomor satu di Bali itu pun menyinggung tentang edukasi dan pemberian makanan bergizi bagi anak-anak khususnya balita. Seperti yang telah ia gaungkan selama ini dalam aksi sosial dan sosialisasi pada program TP PKK Provinsi Bali, pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, salah satunya yaitu dengan pemberian makanan sehat dan bergizi pada anak-anak. Dan ia pun menyampaikan apresiasi karena Ibu Negara juga sangat konsen akan hal tersebut. Di akhir wawancaranya, Ny. Putri Koster berharap agar para kader TP PKK yang khusus diundang pada kesempatan berharga itu untuk terus mengimplementasikannya. “Jangan berhenti sampai di sini saja, mari terus bergerak menjaga lingkungan dan memperhatikan gizi anak-anak kita, untuk mencetak generasi emas berikutnya,” tandasnya. Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang terus menyemangati ibu-ibu dari seluruh Indonesia agar mengabdi untuk lingkungan dan kesehatan anak. Sehingga kegiatan seperti ini tidak hanya berakhir sampai di sini saja, namun terus berlanjut dalam kegiatan sehari-hari.

“Inovasi teknologi Alat Visual Inseminasi Buatan ini bahkan telah banyak diminati para inseminator. Saat ini VIB-Hendra sedang dalam tahapan pengajuan Hak Kekayaan Intelektual atau HAKI berupa Desain Industri, di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual,” ujar Zalsufran.

Kadisnak berharap, berbagai inovasi dari para inventor Aceh ini bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mendukung pengembangan sektor pertanian, baik di Aceh maupun Indonesia secara lebih luas.

“Mari kita dukung dan gunakan alat-alat inovasi bidang peternakan dari para inventor Aceh. Kita semua tentu berharap hasil karya inventor lokal mampu bersaing di tingkat lokal, nasional bahkan global. Insya Allah dengan pemanfaatan yang tepat, alat ini mampu meningkatkan dan menumbuhkan sektor peternakan Aceh menjadi lebih baik, sehingga peningkatan ekonomi masyarakat peternak akan jauh lebih baik lagi,” pungkas Zalsufran. (rls)

News Feed