oleh

Jateng Kirim 10 KK Transmigrasi ke Kalimantan Tengah

-News-12 views

SEMARANG – Sebanyak 10 kepala keluarga (KK) calon transmigran dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Tengah akan diberangkatkan ke lokasi transmigrasi di Desa Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Melalui program itu, para calon transmigran diharapkan meningkatkan kesejahteraan keluarga, serta meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

“Harapan kami para transmigran menjadi sejahtera. Sebelum berangkat mereka dibekali berbagai pembekalan dan bantuan, supaya di sana dapat berusaha di sektor pertanian. Sehingga kelak bisa sukses dan sejahtera, dapat meningkatkan taraf hidup, serta berbaur dengan warga asli Kalteng,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno di sela pelepasan calon transmigran di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Jawa Tengah, Senin (13/12/2021).

Sebanyak 10 kepala keluarga calon transmigran yang akan ke Kalimantan Tengah itu terdiri atas 40 jiwa. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah, yakni Kota Semarang, Salatiga, Surakarta, Kabupaten Pekalongan, Kendal, Purworejo, Sragen, Sukoharjo, Cilacap, dan Wonogiri.

Baca Juga  Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster berkesempatan mendampingi beberapa kegiatan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin serangkaian kunjungan kerja hari keduanya di pulau dewata, bertempat di Istana Tampak Siring, Gianyar, pada Sabtu (10/6/2023). Hadir pula dalam kesempatan tersebut Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE) serta Ketua WHDI Kabupaten Gianyar Ny. Diana Dewi Agung Mayun. Adapun beberapa kegiatan di hari kedua itu yaitu kegiatan senam “Gemu Fa Mi Re” yang diikuti sangat antusias oleh para peserta yang kompak menggunakan seragam berwarna putih. Acara kemudian dilanjutkan dengan membuat kompos bersama ibu-ibu se-Indonesia dan penanaman pohon durian. Selanjutnya acara ketiga yaitu Edukasi Gizi melalui Penyuluhan dan Demonstrasi Masak. Atas berbagai kegiatan tersebut, Ny. Putri Koster haturkan terima kasih atas kepedulian Ibu Iriana Joko Widodo terhadap lingkungan dan perkembangan gizi anak-anak untuk menghindarkan stunting. Menurutnya dengan kepedulian Ibu Negara bisa menggugah masyarakat terutama para Ibu untuk lebih memperhatikan lingkungan dan anak-anak Indonesia. “Melalui pelajaran pembuatan kompos, kita bisa tahu cara menjaga lingkungan dengan memilah sampah dari rumah tangga, apalagi Bali sudah mempunyai Pergub Bali Nomor 47 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber,” tuturnya dalam kesempatan wawancara. Selain itu, wanita yang akrab disapa Bunda Putri itu pun mengajak kader-kader yang khusus diundang ke Istana Tampak Siring ini untuk ikut mensosialisasikan apa yang sudah disampaikan oleh Ibu Negara. Menurutnya ini merupakan pengalaman serta pelajaran berharga sehingga perlu dibagikan ke lingkungan sekitar. Di lain sisi, pendamping orang nomor satu di Bali itu pun menyinggung tentang edukasi dan pemberian makanan bergizi bagi anak-anak khususnya balita. Seperti yang telah ia gaungkan selama ini dalam aksi sosial dan sosialisasi pada program TP PKK Provinsi Bali, pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, salah satunya yaitu dengan pemberian makanan sehat dan bergizi pada anak-anak. Dan ia pun menyampaikan apresiasi karena Ibu Negara juga sangat konsen akan hal tersebut. Di akhir wawancaranya, Ny. Putri Koster berharap agar para kader TP PKK yang khusus diundang pada kesempatan berharga itu untuk terus mengimplementasikannya. “Jangan berhenti sampai di sini saja, mari terus bergerak menjaga lingkungan dan memperhatikan gizi anak-anak kita, untuk mencetak generasi emas berikutnya,” tandasnya. Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang terus menyemangati ibu-ibu dari seluruh Indonesia agar mengabdi untuk lingkungan dan kesehatan anak. Sehingga kegiatan seperti ini tidak hanya berakhir sampai di sini saja, namun terus berlanjut dalam kegiatan sehari-hari.

Sekda menjelaskan, sebelum diberangkatkan ke lokasi transmigrasi melalui jalur udara, para calon transmigran telah mendapatkan pembekalan di bidang pertanian. Selain itu, mereka juga diberi informasi dan gambaran tentang kondisi di lokasi tujuan transmigrasi. Termasuk bentuk dan ukuran rumah yang akan ditinggali, lahan pertanian yang akan digarap, serta ketersediaan sekolah, pasar, puskesmas, dan sarana-prasarana umum lain.

“Jarak lokasi transmigrasi dengan sekolah antara 10-15 menit. Selain itu juga tidak jauh dari kawasan food estate, (pengembangan pangan terintegrasi) sehingga diharapkan panjenengan (Anda) nanti bisa bergabung. Karena konsep food estate adalah kawasan pertanian untuk mendukung kebutuhan di Indonesia. Sehingga hasil panen para petani dapat jaminan dibeli,” jelasnya, dikutip jatengprov.go.id.

Sekda berharap, berbagai bantuan dan bekal dari Kementerian maupun Disnakertrans dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Hal ini sesuai dengan niat baik pemerintah dan keinginan para calon transmigran, yakni meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Baca Juga  Sekjen Gerindra Serahkan Dana Bantuan Hasil Lelang Sapi Miliknya ke Baznas untuk Palestina

Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga berpesan kepada para calon transmigran agar tekun dan rajin bekerja menggarap lahan gambut yang disediakan oleh pemerintah. Dia juga meminta agar warga saling membantu dan senantiasa bergotong royong dengan sesama sebagai tradisi Jawa Tengah. Terlebih mereka akan menjadi tetangga dekat dan satu keluarga di lokasi tujuan transmigrasi.

Salah seorang calon transmigran, Sunar mengaku senang menjadi calon transmigran tujuan Kalimantan Tengah. Warga Sragen yang sehari-harinya bekerja serabutan itu, berharap setelah mengikuti program transmigrasi dan menggarap lahan pertanian di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, maka masa depan keluarganya menjadi lebih baik dan sejahtera.

“Dengan transmigrasi, saya berharap ada peningkatan ekonomi yang lebih baik. Daripada di kampung tidak punya apa-apa, semoga di sana dapat sukses,” harapnya.

Baca Juga  Disperindag Kota Pekanbaru Pantau Langsung Gejolak Harga di Pasaran Selama Ramadhan

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari mengatakan, sebelum keberangkatan seluruh calon transmigran dan pendamping telah menjalani serangkaian protokol kesehatan. Di antaranya PCR dan tes kesehatan untuk syarat penerbangan dari Bandara Ahmad Yani Semarang menuju Bandara Banjarmasin pada Selasa (14/12/2021) pukul 08.55 WIB.

Selain mendapat pembekalan dan informasi mengenai kondisi lokasi tujuan transmigrasi, para calon transmigran akan mendapatkan 1 unit rumah panggung tipe 36, lahan garapan pertanian, paket bantuan dari pemerintah pusat berupa alat pertanian, paket dapur, serta hand traktor dan genset untuk kelompok.

“Sedangkan Provinsi Jateng memberikan benih tanaman, polybag atau kantung tanaman, serta alat musik organ yang digunakan untuk hiburan bersama,” imbuhnya. (*/cr1)

News Feed